KARENA SETIAP LANGKAH ADALAH
PEMBELAJARAN
Berbicara
soal kehidupan, saya adalah seorang wanita yang senantiasa berusaha untuk
survive dalam setiap langkah. Terkadang semangat ini mengalami naik dan turun,
terkadang merasa takut, lelah dan bahkan hancur. Setiap orang akan berpikir
bahwa hidup adalah sesuatu yang akan berlalu begitu saja. Tetapi tidak seperti
itu buat saya. Saya adalah seorang mahasiswi di salah satu Universitas Negeri
di kota Medan. Saya sangat suka menulis, suka belajar dan sangat menyukai
tantangan. Hidup di dalam sebuah keluarga yang tidak sempurna membuat saya
banyak bersyukur kepada ALLAH. Sedikit berbagi dan sedikit bercerita, saya
adalah seorang wanita yang senantiasa berusaha untuk mencapai impian saya. Saat
ini saya sedang mempersiapkan diri untuk bisa study ke luar negeri yaitu sebuah
negara yang akan memberikan banyak hal ke saya, yaitu Belanda. Yahhh, mungkin
banyak orang yang mempertanyakan hal ini ke saya, kenapa harus Belanda ???
jujur saya akan menjawab, tapi tidak saat ini. Saya juga berharap ALLAH akan
memudahkan segala langkah saya untuk bisa study ke Belanda.
Oh
ya, sebelumnya saya ingin berbagi mengenai pengalaman saya menjadi seorang
mahasiswi. Actually, saya memiliki semangat yang luar biasa tapi ada satu hal
yang membuat saya sedih kalau melihat diri saya sendiri, yaitu saya adalah
orang yang cukup takut dalam berargumen. I don’t know why, but it’s me. Not
always sihh. Menjadi seorang mahasiswi di salah satu Universitas negeri membuat
saya banyak belajar, mempelajari setiap watak dari teman-teman, dosen dan bagaimana
banyak belajar untuk menjadi seorang mahasisiwi yang cerdas dan bertanggung jawab.
Kalau kata teman-teman saya itu cenderung idealis, yappp sejak SMA saya
berusaha menjadi sosok yang idealis dan bertindak sebagaimana mestinya. Ga tau
gimana pengalaman teman-teman, tapi menurut saya dunia perkuliahan memberikan
banyak hal kepada saya. Mulai dari mempelajari watak teman-teman yang
berbeda-beda, ada yang sangat hedonis, ada yang baik, alim, ada yang cenderung
bersifat azas manfaat, ada yang cenderung melangkah tanpa tahu tujuan, dan
sangat sulit menemukan yang cenderung idealis dan paham tujuan hidupnya. Saya
merasakan ini, teman-teman selalu mementingkan diri mereka ketika mereka ingin
maju, mereka takut jatuh, mereka takut hancur, dan mereka sangat takut
melangkah.
Jujur
yang membuat saya takut untuk berargumen adalah, saya takut salah, saya takut
dipermalukan dan saya takut di kritik. Perlahan saya mulai berusaha untuk
mengubah sikap ini dan mengikis pola pikir yang salah ini. Saya banyak belajar,
banyak berusaha dan menganalisis sifat teman-teman. Saya adalah mahasiswi yang
berusaha untuk berpikir positif untuk setiap langkah saya dalam menggapai
cita-cita, that’s why saya selalu mengatakan bahwa setiap langkah adalah
pembelajaran. Belajar untuk jatuh, belajar untuk bangkit kembali, belajar untuk
mengumpulkan semangat kembali, belajar untuk menghargai usaha sendiri, belajar
untuk menangis, belajar untuk bersyukur, dan pastinya belajar untuk berusaha
menjadi hamba ALLAH yang lebih baik lagi. Terkadang terlalu banyak orang yang
memungkiri soal ini, banyak orang yang cenderung munafik, ingin berhasil namun
tidak ingin berusaha, ingin sukses namun tidak ingin gagal, dan ingin berhasil
namun dengan cara yang tidak legal.
Terkadang
saya membenci keadaan, diri sendiri atau bahkan lingkungan. Sering sekali saya
cenderung berpikir, terkungkung dalam kepenatan, menangis untuk hal yang
seharusnya mampu saya atasi. Saya selalu berusaha membangkitkan semangat ini,
berjuang untuk setiap langkah, belajar bahkan mengabaikan teman-teman saya yang
cenderung wanna get everything secara instan. Dear ALLAH, kalau boleh memilih
untuk keluar dari sebuah keadaan yang begitu menyulitkan, saya pasti akan
keluar secepatnya. Saya takut, saya ingin nangis saya juga ga percaya harus hidup
dalam situasi yang seperti ini. Dunia mahasiswa itu jauh dari pola pikir saya
sewaktu SMA, dulu saya selalu ingin menjadi mahasiswa, karena paradigma saya
selalu menganggap mahasiswa itu adalah sosok yang paling idealis, berusaha
mengemukakan pendapat dengan pola pikir yang cerdas dan kritis, berusaha mengkritik
dengan memberikan solusi dan berusaha menjadi kaum intelektual yang bermanfaat.
Seperti
yang dikatakan oleh ichsanudin noorsy beliau bilang, “seorang intelektual yang
bebas adalah seorang pejuang yang sendirian dan siap untuk diasingkan”.
Hahhhhhhh, terkadang saya bertanya sendiri, apa hanya ada satu soe hok gie di
dunia ini ? atau karena saya salah telah hidup dan belajar di kampus ekonomi
yang notabene borju. Hah entahlah, tapi saat ini saya adalah seorang mahasiswi
tingkat akhir yang belum mampu melepaskan kata “idealisme” dari pola pikir
saya. Saya adalah seorang mahasiswi yang selalu berusaha untuk berpikir positif
terhadap dosen-dosen yang cenderung negatif dipandang oleh mahasisiwi lainnya. Balik
lagi, kampus adalah wadah tempat belajar, berorganisasi, mengenal dan
menganalisis dan bahkan tempat berpikir kritis. Saya berharap setiap mahasiswa
di dunia ini mampu mempertanggung jawabkan almamaternya, ilmunya, dan bagaimana
ia mampu bermanfaat di masyarakat. Setiap langkah adalah pembelajaran, yahhhhh
karena setiap langkah tidak akan pernah membunuh semangat. Jangan pernah jenuh,
karena hidup ini harus memiliki tujuan yang jelas. Jangan pernah berhenti
melangkah, karena ALLAH akan memberikan kesuksesan itu tepat pada waktunya.
Jangan pernah berharap untuk sukses dalam waktu semalam, jangan pernah berharap
untuk berhasil dengan usaha yang kecil. Tiga tahun saya sudah menjadi seorang
mahasiswi, tiga tahun pula saya berusaha untuk memahami pola pikir setiap
mahasiswi, tapi yah beginilah keadaannya karena mahasiswi itu tidak seluruhnya dan
seutuhnya benar-benar mahasisiwi. Bertahun-tahun saya terkungkung dalam
pemikiran ini, haruskah saya menyalahkan diri sendiri ? bertahun-tahun juga
saya berusaha memahamkan kepada teman-teman, tapi mereka cenderung jujur bahwa
mahasiswi adalah jenjang dimana mereka menjadikan proses itu sebagai batu
loncatan untuk memperoleh pekerjaan dan tidak lebih dari sekadar itu.
Yah
begitulah yang saya alami, tapi sampai saat ini saya masih sangat percaya bahwa
setiap langkah adalah pembelajaran. Pembelajaran yang mutlak akan di ridhoi
oleh ALLAH dengan setiap langkah, setiap usaha dan setiap cara yang baik. Dalam
keadaan apapun kita harus senantiasa menjadi orang yang cerdas, bertanggung
jawab, dan bahkan berusaha untuk menciptakan keadaan yang membuat kita
tersenyum. Dibesarkan dalam sebuah keluarga yang cenderung otoriter, membuat
saya banyak bersyukur kepada ALLAH. Tidak sedikitpun saya menentang papa dalam
melangkah, tapi saya ingin papa paham bahwa saya adalah sosok yang sudah mampu
untuk bertanggung jawab untuk setiap langkah yang saya pilih. Saya hanya
berharap bias kelar S1 sesegera mungkin, lanjut kerja, study S2 dan go to
Belanda, setelah itu menetap untuk mengabdikan diri saya di kampus yang
memberikan saya banyak ilmu. Dan setiap langkah adalah pembelajaran,
pembelajaran untuk selalu semangat dan bersyukur untuk setiap nikmat ALLAH. Ini
bukan merupakan sebuah omong kosong, beranjak dari berbagai analisis yang saya
lakukan, I can understand bahwa THIS IS LIFE, dan Setiap Langkah Adalah
Pembelajaran !!!!!!!!!!!!!!!!!!
Created
by :
Raya
Hasibuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar