Minggu, 10 Januari 2016

BEKAL MENJADI AKUNTAN ESOK HARI !!!



KARENA SETIAP LANGKAH ADALAH PEMBELAJARAN

Berbicara soal kehidupan, saya adalah seorang wanita yang senantiasa berusaha untuk survive dalam setiap langkah. Terkadang semangat ini mengalami naik dan turun, terkadang merasa takut, lelah dan bahkan hancur. Setiap orang akan berpikir bahwa hidup adalah sesuatu yang akan berlalu begitu saja. Tetapi tidak seperti itu buat saya. Saya adalah seorang mahasiswi di salah satu Universitas Negeri di kota Medan. Saya sangat suka menulis, suka belajar dan sangat menyukai tantangan. Hidup di dalam sebuah keluarga yang tidak sempurna membuat saya banyak bersyukur kepada ALLAH. Sedikit berbagi dan sedikit bercerita, saya adalah seorang wanita yang senantiasa berusaha untuk mencapai impian saya. Saat ini saya sedang mempersiapkan diri untuk bisa study ke luar negeri yaitu sebuah negara yang akan memberikan banyak hal ke saya, yaitu Belanda. Yahhh, mungkin banyak orang yang mempertanyakan hal ini ke saya, kenapa harus Belanda ??? jujur saya akan menjawab, tapi tidak saat ini. Saya juga berharap ALLAH akan memudahkan segala langkah saya untuk bisa study ke Belanda.
Oh ya, sebelumnya saya ingin berbagi mengenai pengalaman saya menjadi seorang mahasiswi. Actually, saya memiliki semangat yang luar biasa tapi ada satu hal yang membuat saya sedih kalau melihat diri saya sendiri, yaitu saya adalah orang yang cukup takut dalam berargumen. I don’t know why, but it’s me. Not always sihh. Menjadi seorang mahasiswi di salah satu Universitas negeri membuat saya banyak belajar, mempelajari setiap watak dari teman-teman, dosen dan bagaimana banyak belajar untuk menjadi seorang mahasisiwi yang cerdas dan bertanggung jawab. Kalau kata teman-teman saya itu cenderung idealis, yappp sejak SMA saya berusaha menjadi sosok yang idealis dan bertindak sebagaimana mestinya. Ga tau gimana pengalaman teman-teman, tapi menurut saya dunia perkuliahan memberikan banyak hal kepada saya. Mulai dari mempelajari watak teman-teman yang berbeda-beda, ada yang sangat hedonis, ada yang baik, alim, ada yang cenderung bersifat azas manfaat, ada yang cenderung melangkah tanpa tahu tujuan, dan sangat sulit menemukan yang cenderung idealis dan paham tujuan hidupnya. Saya merasakan ini, teman-teman selalu mementingkan diri mereka ketika mereka ingin maju, mereka takut jatuh, mereka takut hancur, dan mereka sangat takut melangkah.

Jujur yang membuat saya takut untuk berargumen adalah, saya takut salah, saya takut dipermalukan dan saya takut di kritik. Perlahan saya mulai berusaha untuk mengubah sikap ini dan mengikis pola pikir yang salah ini. Saya banyak belajar, banyak berusaha dan menganalisis sifat teman-teman. Saya adalah mahasiswi yang berusaha untuk berpikir positif untuk setiap langkah saya dalam menggapai cita-cita, that’s why saya selalu mengatakan bahwa setiap langkah adalah pembelajaran. Belajar untuk jatuh, belajar untuk bangkit kembali, belajar untuk mengumpulkan semangat kembali, belajar untuk menghargai usaha sendiri, belajar untuk menangis, belajar untuk bersyukur, dan pastinya belajar untuk berusaha menjadi hamba ALLAH yang lebih baik lagi. Terkadang terlalu banyak orang yang memungkiri soal ini, banyak orang yang cenderung munafik, ingin berhasil namun tidak ingin berusaha, ingin sukses namun tidak ingin gagal, dan ingin berhasil namun dengan cara yang tidak legal.
Terkadang saya membenci keadaan, diri sendiri atau bahkan lingkungan. Sering sekali saya cenderung berpikir, terkungkung dalam kepenatan, menangis untuk hal yang seharusnya mampu saya atasi. Saya selalu berusaha membangkitkan semangat ini, berjuang untuk setiap langkah, belajar bahkan mengabaikan teman-teman saya yang cenderung wanna get everything secara instan. Dear ALLAH, kalau boleh memilih untuk keluar dari sebuah keadaan yang begitu menyulitkan, saya pasti akan keluar secepatnya. Saya takut, saya ingin nangis saya juga ga percaya harus hidup dalam situasi yang seperti ini. Dunia mahasiswa itu jauh dari pola pikir saya sewaktu SMA, dulu saya selalu ingin menjadi mahasiswa, karena paradigma saya selalu menganggap mahasiswa itu adalah sosok yang paling idealis, berusaha mengemukakan pendapat dengan pola pikir yang cerdas dan kritis, berusaha mengkritik dengan memberikan solusi dan berusaha menjadi kaum intelektual yang bermanfaat.
Seperti yang dikatakan oleh ichsanudin noorsy beliau bilang, “seorang intelektual yang bebas adalah seorang pejuang yang sendirian dan siap untuk diasingkan”. Hahhhhhhh, terkadang saya bertanya sendiri, apa hanya ada satu soe hok gie di dunia ini ? atau karena saya salah telah hidup dan belajar di kampus ekonomi yang notabene borju. Hah entahlah, tapi saat ini saya adalah seorang mahasiswi tingkat akhir yang belum mampu melepaskan kata “idealisme” dari pola pikir saya. Saya adalah seorang mahasiswi yang selalu berusaha untuk berpikir positif terhadap dosen-dosen yang cenderung negatif dipandang oleh mahasisiwi lainnya. Balik lagi, kampus adalah wadah tempat belajar, berorganisasi, mengenal dan menganalisis dan bahkan tempat berpikir kritis. Saya berharap setiap mahasiswa di dunia ini mampu mempertanggung jawabkan almamaternya, ilmunya, dan bagaimana ia mampu bermanfaat di masyarakat. Setiap langkah adalah pembelajaran, yahhhhh karena setiap langkah tidak akan pernah membunuh semangat. Jangan pernah jenuh, karena hidup ini harus memiliki tujuan yang jelas. Jangan pernah berhenti melangkah, karena ALLAH akan memberikan kesuksesan itu tepat pada waktunya. Jangan pernah berharap untuk sukses dalam waktu semalam, jangan pernah berharap untuk berhasil dengan usaha yang kecil. Tiga tahun saya sudah menjadi seorang mahasiswi, tiga tahun pula saya berusaha untuk memahami pola pikir setiap mahasiswi, tapi yah beginilah keadaannya karena mahasiswi itu tidak seluruhnya dan seutuhnya benar-benar mahasisiwi. Bertahun-tahun saya terkungkung dalam pemikiran ini, haruskah saya menyalahkan diri sendiri ? bertahun-tahun juga saya berusaha memahamkan kepada teman-teman, tapi mereka cenderung jujur bahwa mahasiswi adalah jenjang dimana mereka menjadikan proses itu sebagai batu loncatan untuk memperoleh pekerjaan dan tidak lebih dari sekadar itu.
Yah begitulah yang saya alami, tapi sampai saat ini saya masih sangat percaya bahwa setiap langkah adalah pembelajaran. Pembelajaran yang mutlak akan di ridhoi oleh ALLAH dengan setiap langkah, setiap usaha dan setiap cara yang baik. Dalam keadaan apapun kita harus senantiasa menjadi orang yang cerdas, bertanggung jawab, dan bahkan berusaha untuk menciptakan keadaan yang membuat kita tersenyum. Dibesarkan dalam sebuah keluarga yang cenderung otoriter, membuat saya banyak bersyukur kepada ALLAH. Tidak sedikitpun saya menentang papa dalam melangkah, tapi saya ingin papa paham bahwa saya adalah sosok yang sudah mampu untuk bertanggung jawab untuk setiap langkah yang saya pilih. Saya hanya berharap bias kelar S1 sesegera mungkin, lanjut kerja, study S2 dan go to Belanda, setelah itu menetap untuk mengabdikan diri saya di kampus yang memberikan saya banyak ilmu. Dan setiap langkah adalah pembelajaran, pembelajaran untuk selalu semangat dan bersyukur untuk setiap nikmat ALLAH. Ini bukan merupakan sebuah omong kosong, beranjak dari berbagai analisis yang saya lakukan, I can understand bahwa THIS IS LIFE, dan Setiap Langkah Adalah Pembelajaran !!!!!!!!!!!!!!!!!!


Created by :
Raya Hasibuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar