Selasa, 09 Februari 2016

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN



DESKRIPSI SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan terdiri dari transakasi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang. Dalam transaksi penjualan kredit, perusahaan memiliki piutang kepada customernya, jika order dari customer telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa. Transaksi penjualan kredit dilakukan melalui sistem penjualan kredit. Dalam transaksi penjualan tunai, barang diserahkan oleh fungsi pengiriman kepada customer atau jasa baru diserahkan jika fungsi penerimaan kas menerima uang dari customer. Transaksi ini dilaksanakan melalui sistem penjualan tunai.
Sistem Informasi Akuntansi yang Membentuk Siklus Pendapatan
1.      Sistem penjualan kredit, terdiri dari:
a.       Prosedur order penjualan
b.      Prosedur persetujuan kredit
c.       Prosedur pengiriman barang
d.      Prosedur penagihan
e.       Prosedur pencatatan piutang
f.       Prosedur pencatatan pendapatan penjualan kredit
g.      Prosedur pencatatan kos produk jadi yang dijual
2.      Sistem penjualan tunai, terdiri dari:
a.       Prosedur order penjualan
b.      Prosedur penerimaan kas
c.       Prosedur penyerahan barang
d.      Prosedur pencatatan penerimaan kas
e.       Prosedur pencatatan pendapatan penjualan tunai
f.       Prosedur pencatatan kos produk jadi yang dijual
3.      Sistem retur penjualan, terdiri dari:
a.       Prosedur penerimaan barang
b.      Prosedur pencatatan piutang usaha
c.       Prosedur pencatatan retur penjualan
4.      Sistem pencadangan kerugian piutang, terdiri dari:
a.       Prosedur pembuatan bukti memorial
b.      Prosedur pencatatan cadangan kerugian piutang
5.      Sistem penghapusan piutang, terdiri dari:
a.       Prosedur pembuatan bukti memorial
b.      Prosedur pencatatan penghapusan piutang


PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan terdiri dari berbagai macam sistem informasi untuk penyelenggaraan berbagai transaksi yang berkaitan dengan pendapatan entitas, pembahasan perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus pendapatan ini dibagi menjadi lima kelompok transaksi berikut ini :
1.      Penjualan kredit
2.      Penjualan tunai
3.      Retur penjualan
4.      Pencadangan kerugian piutang
5.      Penghapusan piutang

SISTEMATIKA URAIAN
Uraian tentang perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap berbagai transaksi yang membentuk siklus pendapatan dibagi menjadi beberapa tahap:
1.      Fungsi terkait
2.      Dokumen
3.      Catatan akuntansi
4.      Bagan alir sistem informasi akuntansi
5.      Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit untuk pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor.
6.      Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan
7.      Penyusunan program audit
8.      Penjelasan program audit

PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT
1.      Fungsi penjualan, fungsi ini bertanggung jawab menerima surat order dari customer, mengedit order customer, meminta otorisasi kredit, mengisi surat order pengiriman.
2.      Fungsi kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit customer dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada customer.
3.      Fungsi gudang, bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh customer, serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.
4.      Fungsi pengiriman, bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan.
5.      Fungsi penagihan, bertanggung jawab membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada customer, menyediakan copy faktur untuk fungsi pencatat piutang, akuntansi biaya dan akuntansi umum.
6.      Fungsi pencatatan piutang, bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit, mencatat retur penjualan, penghapusan piutang tak tertagih, dan membuat surat pernyataan piutang kepada debitur.
7.      Fungsi akuntansi biaya, bertanggung jawab untuk mencatat kos produk jadi dan mencatat kos produk jadi yang dikembalikan.
8.      Fungsi akuntansi umum, bertanggung jawab mencatat transaksi penjualan kredit dan penjualan tunai, retur penjualan, cadangan kerugian piutang dan penghapusan piutang.
9.      Fungsi penerimaan barang, bertanggung jawab menerima barang, baik dari pembelian maupun dari retur penjualan.

Dokumen                                                                                 
Digunakan dalam transaksi penjualan kredit menjadi dua golongan: dokumen sumber, yaitu dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke dalam catatan akuntansi, dan dokumen pendukung yaitu dokumen yang membuktikan validitas terjadinya transaksi.
Transaksi
Dokumen sumber
Dokumen pendukung
Penjualan kredit
Faktur penjualan
Surat order pengiriman
Surat muat (bill of lading)

Surat order pengiriman merupakan dokumen penting untuk memproses penjualan kredit kepada customer. Tembusan surat order pengiriman terdiri dari:
1.      Surat order pengiriman, lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman.
2.      Tembusan kredit, digunakan untuk memperoleh status kredit customer.
3.      Surat pengakuan, dokumen yang dikirim ke customer untuk memberitahu bahwa ordernya telah diterima.
4.      Surat muat, digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari perusahaan kepada perusahaan.
5.      Slip pembungkus, dokumen ini ditempelkan pada pembungkus untuk memudahkan mengidentifikasi barang yang diterima.
6.      Tembusan gudang, merupakan tembusan surat order pengiriman ke fungsi gudang dan menyerahkannya ke fungsi pengiriman.
7.      Arsip pengawasan pengiriman, tembusan surat order yang diarsipkan oleh fungsi penjualan.
8.      Arsip indeks silang, tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan secara alfabetik.
Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang. Terdiri dari:
1.      Faktur penjualan, lembar pertama yang dikirim ke customer.
2.      Tembusan piutang, tembusan faktur yang dikirim ke fungsi pecatat piutang.
3.      Tembusan jurnal, tembusan yang dikirim ke fungsi akuntansi umum.
4.      Tembusan analisi, tembusan yang dikirim ke fungsi akuntansi biaya.
5.      Tembusan wiraniaga, dikirim ke wiraniaga untuk menghitung komisi yang menjadi haknya.


Salah saji Potensial, Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan, dan Prosedur Audit untuk Pengujian Pengendalian yang dapat Digunakan oleh Auditor terhadap Transaksi Penjualan Kredit
Aktivitas Pengendalian dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
Aktivitas pengendalian yang dapat mencegah dan dapat mendeteksi salah saji tersebut mencakup:
1.      Penggunaan surat order penjualan yang diotorisasi untuk setiap penjualan.
2.      Fungsi pemberi otorisasi kredit mengecek semua customer baru.
3.      Penentuan bahwa customer berada dalam daftar customer yang telah disetujui.
4.      Penentuan batas kredit sebelum penjualan kredit dilaksanakan.
5.      Barang dikeluarkan dari gudang hanya atas dasar surat order pengiriman yang telah diotorisasi.
6.      Pengecekan barang yang dikirim dengan surat order pengiriman
7.      Pemisahan fungsi pengiriman barang dari fungsi penjualan
8.      Pembuatan dokumen pengiriman untuk setiap pengiriman barang
9.      Setiap faktur penjualan harus dilampiri dengan surat order pengiriman yang telah diotorisasi dan dokumen pengiriman
10.  Pencocokan faktur penjualan dengan dokumen pengiriman
11.  Pertanggungjawaban secara periodik dokumen pengiriman
12.  Pengecekan independen terhadap pemberian harga dalam faktur penjualan
13.  Setiap pencatatan harus dilandasi dokumen sumber faktur penjualan dan dokumen pendukung yang lengkap
14.  Pengecekan secara independen posting kedalam buku pembantu piutang dengan akun kontrol piutang dalam buku besar
15.  Pertanggungjawaban semua faktur penjualan secara periodik
16.  Pengiriman pernyataan piutang bulanan kepada debitur

Penjelasan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi Penjualan Kredit
Lakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan penjualan, pengiriman barang, penagihan dan pengiriman pernyataan piutang.
Dalam pengamatan terhadap transaksi penjualan kredit ini auditor melakukan pengamatan terhadap:
1.      Persetujuan surat order pengiriman yang dilaksanakan oleh fungsi penjualan
2.      Pengiriman barang yang dilaksanakan oleh fungsi pengiriman barang
3.      Penagihan customer yang dilaksanakan oleh fungsi penagihan
4.      Pengiriman pernyataan piutang bulanan dan penindaklanjutan keluhan dari customer yang dilaksanakan oleh fungsi pencatat piutang
Dalam memeriksa bukti dikirimkannya secara periodik surat pernyataan piutang kepada dbitur auditor dapat memperoleh informasi dengan cara :
1.      Memeriksa arsip tembusan surat pernyataan piurang, jika arsip semacam ini diselenggarakan oleh klien.
2.      Memeriksa arsip korespondensi antara klien dengan debiturnya.

Ambil sampel transaksi penjualan dari jurnal penjualan dan lakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung.
Aktivitas pengendalian yang diperiksa oleh auditor dalam pemeriksaan terhadap faktur penjualan tersebut adalah :
1.      Penggunaan formulir faktur penjualan yang bernomor urut tercetak
2.      Adanya pertanggungjawaban penggunaan formulir faktur penjualan yang bernomor urut tercetak tersebut.
3.      Tanda tangan otorisasi atas faktur penjualan dari yang berwenang
4.      Kesesuaian informasi yang dicantumkan dalam faktur penjualan dengan informasi yang tercantum dalam dokumen pendukungnya
5.      Kelengkapan dokumen pendukung faktur penjualan
6.      Tanda tangan otorisasi atas dokumen pendukung dari yang berwenang
7.      Kesesuaian harga jual, syarat penjualan, dan potongan yang tercantum dalam faktur penjualan dengan peraturan yang berlaku mengenai hal tersebut
8.      Ketelitian pencatatan informasi yang tercantum dalam faktur kedalam buku pembantu piutang dan jurnal penjualan

Periksa bukti yang digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut.
Ambil sampel surat order pengiriman yang disetujui dan lakukan pengutusan ke dokumen pendukung dan catatan akuntansi yang bersangkutan.

PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN – TRANSAKSI RETUR PENJUALAN
Fungsi yang Terkait
Nama Fungsi
Unit Organisasi Pemegang Fungsi
1.      Fungsi penjualan
2.      Fungsi penyimpanan barang
3.      Fungsi pengiriman barang
4.      Fungsi penagihan
5.      Fungsi pencatatan piutang
6.      Fungsi akuntansi biaya
7.      Fungsi akuntansi umum
8.      Fungsi penerimaan barang
Bagian Order Penjualan
Bagian Gudang
Bagian Pengiriman
Bagian Penagihan
Bagian Piutang
Bagian Akuntansi Biaya
Bagian Akuntansi Umum
Bagian Penerimaan Barang

Dokumen
Transaksi
Dokumen Sumber
Dokumen Pendukung
Retur penjualan
Memo kredit
Laporan penerimaan barang

Memo kredit. Dokumen ini dibut oleh fungsi penjualan untuk memberikan otorisasi kepada fungsi penerimaan barang untuk menerima barang yang dikembalikan oleh customer. Dokumen ini merupakan dokumen sumber bagi pengkreditan akun piutang dan pendebitan akun retur penjualan.
Laporan penerimaan barang. Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan barang sebagai bukti telah diterimanya kembali barang yang telah dijual dalam transaksi retur penjualan. Dokumen ini merupakan dokumen pendukung memo kredit yang dibuat sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang.

Catatan Akuntansi
Jurnal umum
Akun yang didebit dan dikredit dalam pencatatan transaksi retur penjualan adalah
Pendapatan Penjualan                                     xx
            Piutang Usaha                                                 xx
Akun yang didebit dan dikredit dalam pencatatan harga pokok produk yang dijual adalah
Kos Produk yang Dijual                                 xx
            Sediaan Produk jadi                                        xx

Aktivitas Pengendalian dalam Sistem Informasi Akuntansi Retur Penjualan
Aktivitas pengendalian yang dapat mencegah dan mendeteksi salah saji tersebut mencakup :
1.      Penggunaan memo kredit yang diotorisasi untuk setiap retur penjualan.
Persetujuan retur penjualan diwujudkan dalam bentuk tanda tangan otorisasi dari fungsi penjualan pada formulir memo kredit tersebut. Dengan demikian fungsi penjualan ini bertanggungjawab atas perintah penerimaan barang yang ditujukan kepada fungsi dalam transaksi retur penjualan.
2.      Barang diterima kembali hanya atas otorisasi retur penjualan.
Otorisasi ini berupa tanda tangan fungsi penjualan dalam dokumen memo kredit.
3.      Pengecekan barang yang diterima dengan memo kredit.
Barang yang diterima kembali dari customer seharusnya sama dengan barang yang dijual sebelumnya kepada customer tersebut. Oleh karena itu, untuk menjamin bahwa barang yang diterima dalam retur penjualan sama dengan barang yang sebelumnya dijual, sistem retur penjualan harus menetapkan pengecekan barang yang diterima dengan memo kredit, yang dilakukan oleh fungsi penerimaan.
4.      Setiap pencatatan harus dilandasi dokumen pendukung yang lengkap.
Aktivitas pengendalian ini ditujukan untuk menjamin asersi keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban, serta penilaian transaksi retur penjualan.
5.      Pengecekan secara independen posting ke dalam catatan akuntansi.
Rekonsiliasi merupakan cara pencocokan dua data yang dicatat dalam catatan akuntansi yang berbeda namun berasal dari sumber yang sama. Untuk mengecek ketelitian data akuntansi yang dicatat di akun kontrol piutang dalam buku besar, aktivitas pengendalian mengharuskan secara periodik antara buku pembantu piutang dengan akun kontrol piutang dalam buku besar.
6.      Pertanggungjawaban semua memo kredit secara periodik.
Aktivitas pengendalian ini untuk menjamin kelengkapan informasi transaksi retur penjualan yang dicatat selama periode akuntansi tertentu.
7.      Panduan akun dan review pemberian kode.
Keakuratan posting transaksi kedalam buku pembantu piutang dan ke jurnal penjualan ditentukan oleh pemberian kode akun dalam pembuatan dokumen sumber (memo kredit).

Penjelasan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi Retur Penjualan
·         Lakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan rettur penjualan. Pengamatan ini ditujukan untuk membuktikan : (1) adanya pemidahan tiga fungsi tugas : fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi dalam penanganan sistem retur penjualan; (2) setiap transaksi retur penjualan dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi sehingga tercipta adanya pengecekan intern. Dalam pengamatan terhadap pelaksanaan transaksi retur penjualan ini auditor melakukan pengamatan terhadap :
1.      Persetujuan memo kredit yang dilaksanakan oleh fungsi penjualan.
2.      Penerimaan baran yang dilaksanakan oleh fungsi penerimaan barang.
·         Ambil sampel transaksi retur penjualan dari jurnal umum dan lakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung. Aktivitas pengendalian yang diperiksa oleh auditor dalam pemeriksaan terhadap memo kredit tersebut adalah :
1.      Penggunaan formulir memo kredit yang bernomor urut tercetak.
2.    Adanya pertanggungjawaban penggunaan formulir memo kredit yang bernomor urut tercetak tersebut.
3.      Tanda tangan otorisasi atas memo kredit dari yang berwenang.
4.    Kesesuaian informasi yang dicantumkan dalam memo kredit dengan informasi yang tercantum dalam dokumen pendukungnya.
5.      Kelengkapan dokumen pedukung memo kredit (laporan penerimaan barang).
6.      Tanda tangan otorisasi atas dokumen pendukung dari yang berwenang.
7.    Ketelitian pencatatan informasi yang tercantum dalam memo kredit ke dalam buku pembantu piutang dan jurnal umum.
·       Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut.
·      Ambil sampel memo kredit yang disetujui dan lakukan pengusutan ke dokumen dan catat akuntansi yang bersangkutan.
·         Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan jurnal.

PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN – TRANSAKSI PENCADANGAN KERUGAIAN PIUTANG
Fungsi yang Terkait
Nama Fungsi
Unit Organisasi Pemegang Fungsi
1.      Fungsi pencatat piutang
2.      Fungsi akuntansi biaya
3.      Fungsi akuntansi umum
Bagian Piutang
Bagian Akuntansi Biaya
Bagian Akuntansi Umum

Dokumen
Transaksi
Dokumen Sumber
Dokumen Pendukung
Pencadangan kerugian piutang
Bukti memorial
Daftar umur piutang

Bukti memorial. Dokumen ini dibuat oleh fungsi pencatan piutang sebagai dasar pencatatan transaksi pencadangan kegiatan piutang dalam jurnal umum.
Daftar umur piutang. Sebagai dasar pembuatan bukti memorial untuk mencatat jumlah kerugian piutang, daftar umur piutang dibuat oleh fungsi pencatat piutang.

Catatan Akuntansi
Jurnal umum. Akun yang didebit dan dikredit dalam pencatatan transaksi pencadangan kerugian piutang adalah :
Biaya Kerugian Piutang                                  xx
      Cadangan Kerugian Piutang Usaha                      xx
Buku Besar. Akun buku besar yang terkait dalam transaksi pencadangan kerudian piutang adalah Biaya Kerugian Piutang dan Cadangan Kerugian Piutang.

Penjelasan Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan dalam Transaksi Pencadangan Kerugian Piutang
Aktivitas pengendalian yang dapat mencegah dan mendeteksi salah saji tersebut mencakup :
1.      Penggunaan bukti memorial yang diotorisasi untuk setiap pencadangan kerugian piutang.
Untuk menjamin transaksi pencadangan kerugian piutang terjadi berdasarkan otorisasi dari yang berwenang. Fungsi penjualan ini bertanggung jawab atas perintah pencatatan biaya kerugian piutang dan cadangan kerugian piutang. Aktivitas pengendalian ini ditujukan untuk menjamin asersi keterjadian transaksi retur penjualan.
2.      Setiap pencatatan harus dilandasi dengan dokumen sumber dan dokumen pendukung yang lengkap.
3.      Pengecekan secara independen posting ke dalam catatan akuntansi.
4.      Pertanggungjawaban semua bukti memorial secara periodik.
untuk mengendalikan terjadinya transaksi-transaksi jenis itu, perusahaan menggunakan bukti memorial yang bernomor urut tercetak sebagai alat pengendalian.
5.      Panduan akun dan review pemberian kode.
Keakuratan posting terhadap transaksi ke dalam buku pembantu biaya dan jurnal umum ditentukan oleh pemberian kode akun dalam pembuatan dokumen sumber (bukti memorial)

Penjelasan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi Pencadangan Kerugian Piutang
·         Lakukan pengamatan terhadapa prosedur persetujuan pembebanan kerugian piutang. Aktivitas pengendalian yang diperiksa oleh auditor dalam pemeriksaan terhadap bukti memorial tersebut adalah :
1.      Penggunaan formulir bukti memorial yang bernomor urut tercetak.
2.      Adanya pertanggungjawaban penggunaan formulir bukti memorial yang bernomor urut tercetak tersebut.
3.      Tanda tangan otorisasi atas bukti memorial dari yang berwenang.
4.      Kesesuaian informasi yang dicantumkan dalam bukti memorial dengan informasi yang tercantum dalam dokumen pendukungnya (daftar umur piutang).
5.      Kelengkapan dokumen pendukung bukti memorial (adanya daftar umur piutang).
6.      Tanda tangan otorisasi atas dokumen pendukung dari yang berwenang.
7.      Ketelitian pencatatan informasi yang tercantum dalam bukti memorial ke dalam buku pembantu biaya dan jurnal umum.
·         Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut.
·         Periksa bukti memorial yang disetujui dan lakukan pengusutan ke dokumen dan catatan akuntansi yang bersangkutan.
·         Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan jurnal

PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENGHAPUSAN PIUTANG
Fungsi yang terkait
Nama Fungsi
Unit Organisasi Pemegang Saham
1. Fungsi pemberi otorisasi kredit
2. Fungsi pencatat piutang
3. Fungsi akuntansi umum
Bagian Kredit
Bagian Piutang
Bagian Akuntansi Umum
Fungsi pemberi otorisasi kredit. Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat bukti memorial atas dasar surat keputusan manajer yang berwenang untuk penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih.
Fungsi pencatat piutang. Dalam transaksi penghapusan piutang fungsi ini bertanggung jwab untuk mencatat berkurangnya piutang karena transaksi penghapusan piutang yang tidak tertagih.
Fungsi akuntansi umum. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi penghapusan piutang dalam jurnal umum.
Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam transaksi penghapusan piutang :
Transaksi
Dokumen Sumber
Dokumen Pendukung
Penghapusan piutang
Bukti memorial
Surat keputusan yang berwenang tentang penghapusan piutang
Bukti memorial. Dokumen ini dibuat oleh fungsi pemberi otorisasi kredit sebagai perintah kepada fungsi pencatat piutang untuk mengkredit buku pembantu piutang dengan adanya penghapusan piutang kepada debitur tertentu.
Surat keputusan yang berwenang tentang penghapusan piutang. Penghapusan piutang memerlukan otorisasi dari pejabat yang tinggi wewenangnya. Biasanya penghapusan piutang memerlukan otorisasi dari Direktur Keuangan bahkan dalam perusahaan tertentu memerlukan otorisasi dari Dewan Komisaris.

Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam penghapusan piutang adalah:

Jurnal Umum. Dengan akun : Cadangan Kerugian Piutang   xx
                                                            Piutang Usaha                         xx

Buku Pembantu Piutang. Berfungsi sebagai buku pembantu yang digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang kepada debitur tertentu berdasarkan dokumen sumber bukti memorial.
Buku besar. Akun buku besar yang terkait adalah Piutang usaha dan cadangan kerugian piutang.
Penjelasan Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan dalam Transaksi Penghapusan Piutang
Aktivitas pengendalian yang dapat mencegah dan mendeteksi salah saji adalah:
1.      Penggunaan bukti memorial yang diotorisasi untuk setiap penghapusan piutang
Fungsi pemberi otorisasi atas bukti memorial tersebut dari manajemen puncak yang berwenang. Aktivitas pengendalian ini ditujukan untuk menjamin asersi keterjadain transaksi  penghapusan piutang.
2.      Setiap pencatatan harus dilandasi dengan dokumen sumber dan dokumen pendukung yang lengkap
Pencatatan penghapusan piutang memerlsukan bukti tentang ketidakmampuan debitur dalam melunasi kewajibannya. Umumnya surat keputusan yang dibuat oleh direksi atau dewan komisaris dipakai sebagai bukti kuat untuk dasar penghapusan piutang . aktivitas pengendalian intern ini menjamin asersi keterjadian, hak dan kewajiban, dan penilaian atau alokasi.
3.      Pengecekan secara independen posting ke dalam catatan akuntansi
Dicatat melalui dua jalur: (1) dicatat kedalam jurnal umum dan diringkas ke dalam akun kontrol piutang dalam buku besar (2) dicatat dalam buku pembantu piutang sebagai rincian akun kontrol piutang yang tercantum dalam buku besar. Aktivitas pengendalian mengharuskan secara periodik diadakan rekonsiliasi antara buku pembantu piutang dengan akun kontrol piutang dalam buku besar.
4.      Pertanggungjawaban semua bukti memorial secara periodik. Bukti memorial digunakan oleh perusahaan sebagai dokumen sumber untuk mencatat berbagai transaksi intern yang bersifat umum seperti depresiasi aktiva tetap, amortisasi aktiva tidak berwujud, pencadangan kerugian piutang, penghapusan piutang, alokasi biaya dan berbagai adjusment. Oleh karena itu, untuk mengendalikan jenis transaksi jenis itu perusahaan menggunakan bukti memorial yang bernomor urut tercetak sebagai alat pengendalian. Aktivitas ini menjamin kelengkapan informasi transaksi penghapusan piutang yang dicatat selama periode akuntansi tertentu.
5.      Panduan akun dan review pemberian kode
Ketersediaan buku panduan kode akuntansi review terhadap pemberian kode akun pada saat pembuatan dokumen sumber menjamin keakuratan posting sehingga asersi kelengkapan, serta penyajian dan pengungkapan menjadi andal.

Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi Penghapusan Piutang
§  Lakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan pembebannan kerugian piutang. Auditor melakukan pengamatan terhadap:
1.      Perhitungan umur piutang yang dipakai sebagai dasar penentuan jumlah kerugian piutang yang dibebankan ke tahun yang diaudit.
2.      Persetujuan bukti memorial oleh manajer yang berwenang
§  Periksa dari jurnal umum dan lakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung. Aktivitas pengendalian yang diperiksa oleh auditor dalam pemeriksaan terhadap bukti memorial tersebut adalah:
1.      Penggunaan formulir bukti memorial yang bernomor urut tercetak
2.      Adanya pertanggungjawabanpenggunaan formulir bukti memorial yang bernomor urut tercetak tersebut
3.      Tanda tangan otorisasi atas bukti memorial dari yang berwenang
4.      Kesesuaian informasi yang dicantumkan dalam bukti memorial dengan informasi yang tercantum dalam dokumen pendukungnya (daftar umur piutang)
5.      Kelengkapan dokumen pendukung bukti memorial (adanya daftar umur piutang)
6.      Tanda tangan otorisasi atas dokumen pendukung dari yang berwenang
7.      Ketelitian pencatatan informasi yang tercantum dalam bukti memorial ke dalam bukti pembantu biaya dan jurnal umum.
§  Periksa bukti digunakannya formulir bernomor unrut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut.
Auditor memeriksa apakah klien menggunakan formulir bernomor urut tercetak pada waktu auditr memeriksa bukti memorial.
§  Periksa bukt memorial yang disetuji dan lakukan pengusutan ke dokumen dan catatan akuntansi yang bersangkutan.
Auditor memeriksa bukti memorial dari arsip dokumen tersebut yang disimpan oleh fungsi akuntansi umum. Bukti memorial dalam arsip tersebut dilampiri dengan dafatr umur piutang yang membuktikan telah disetujuinya pembebanan kerugian piutang dalam tahun yang diaudit. Auditor melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan nomor urut tercetak pada bukti memorial dan pertanggungjawaban penggunaan dokumen bernomor urut tercetak tersebut. Selain itu, auditor juga melakukan pemeriksaan terhadap tanda tangan otorisasi yang tercantum dalam bukti memorial. Auditor juga mengusut posting data dalam bukti memorial ke buku pembantu biaya dan jurnal umum.
§  Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan jurnal
Untuk menguji keandalan prosedur pencatatan transaksi pencadangan kerugian piutang, auditor menguji ketelitian posting ringkasan jurnal umum ke dalam akun yang bersangkutan dalam buku besar. Auditor mengambil sampel rekapitulasi bulanan jurnal jurnal umum dan membandingkannya dengan jumlah yang diposting dalam akun yang bersangkutan dalam buku besar.

EVALUASI HASIL PENGUJIAN  PENGENDALIAN
Penaksiaran risiko pengendalian dilaksanakan oleh auditor melalui lima tahap berikut:
1.      Pertimbangan pengetahuan yang diperoleh dari pemahaman atas pengendalian intern.
2.      Lakukan identifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi entitas.
3.      Lakukan identifikasi pengendalian yang diperlukan untuk mencegah atau mendeteksi salah saji
4.      Lakukan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan untuk menentukan efektivitas desain dan operasi pengendalian intern.
5.      Lakukan evaluasi terhadap bukti dan buat taksiran risiko pengendalian.

Setelah memperoleh pemahaman atas kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang relevan dengan pelaporan keuangan siklus pendapatan dan setelah menaksir risiko pengendalian untuk berbagai asersi akun yang terkait dengan siklus pendapatan, auditor harus membandingkan tingkat resiko pengendalian sesungguhnya atau final dengan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan untuk asersi tersebut. Jika tingkat risiko pengendalian final sama dengan yang direncanakan, auditor dapat melanjutkan untuk mendesain pengujian substantif khusus berdasarkan tingkat pengujian substantif yang direncanakan. Jika tingkat risiko pengendalian final tidak sama dengan yang direncanakan, auditor harus mengubah tingkat pengujian substantif sebelum auditor mendesain pengujian substantif khusus untuk menampung tingkat risiko deteksi yang dapat diterima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar